Prestasi & Inovasi

Achievement & Innovation :: Puskesmas Krembung Kabupaten Sidoarjo.

Peringkat 1 PKP

Puji syukur kepada Allah SWT atas terpilihnya UPT. Puskesmas Krembung Kabupaten Sidoarjo sebagai Puskesmas dengan Capaian Kinerja Terbaik kategori Rawat Jalan Tahun 2023. Semoga kedepannya kami bisa meningkatkan kinerja lebih baik lagi.



KECUBUNG (Krembung pEduli Catin, Usia suBur,ibU daN keluarGa)

Arti Logo:

  • 5 kelopak berarti Calon Ayah, Ibu, Keluarga, Puskesmas Krembung, Masyarakat Krembung

Kelopak tersebut saling menjaga kesehatan ibu dan janin sejak sebelum pernikahan hingga janin menjadi balita yang sehat

  •  4 lingkaran diatas bunga adalah nilai kesehatan, agama, pendidikan, moral

Lingkaran hitam yang ada di dalam adalah inti atau tujuan dari program ini yakni menciptakan calon generasi penerus bangsa yang berkualitas

Analisis Masalah

1.Apa masalah yang dihadapi sebelum dilaksanakannya inovasi pelayanan public ini?

Latar belakang:

Latar belakang inovasi ini adalah karena beberapa program khusus nya di KIA dan gizi masih ada yang belum tercapai dan memiliki tren yang jelek yakni jumlah BBLR tahun 2015 sebanyak 6 bayi, BBLR tahun 2016 sebanyak 13 bayi. Kasus Lahir mati 2015 sebanyak 2 bayi dan bayi mati tahun 2016 sebanyak 1 bayi. Cacat bawaan tahun 2015 sebanyak 5 bayi dan cacat bawaan tahun 2016 sebanyak 4 bayi. Komplikasi kebidanan tahun 2015 sebanyak 91 ibu (35,71%) sedangkan tahun 2016 meningkat menjadi 168 ibu (65,73%). Kematian ibu tahun 2015 1 orang dan tahun 2016 2 orang orang. Neo komplikasi tahun 2015 27 bayi (2,41%) dan tahun 2016 64 bayi (5,71%), Kejadian tersebut dari total lahir hidup tahun 2015 sebesar 1158 dan tahun 2016 sebesar 1186. Di program Gizi juga terdapat capaian yang lebih rendah dari target meskipun sudah dilakukan beberapa inovasi seperti CIP ASIK.Pencapaian rendah tersebut antara lain Pencapaian asi ekslusif rendah 67,7% sedangkan target 80% (ekslusif 0-5 bulan) (2015), 2016 target 40% tercapai 46% (6 bulan), 2017 target 40 persen,Berat badan naik balita kurang. Angka N/D rendah dari target yakni pada tahun 2015 sebesar 68,9% sedangkan setelah adanya program CIP ASIEK (calon ibu pendukung asi eksklusif) baru naik sebesar73,6% dari target 70%.

 

Berdasarkan data tersebut diatas maka puskesmas krembung harus menbuat suatu program inovasi untuk menyelamatkan ibu dan bayi yang dikandungnya.

Pendekatan Strategis

2. Siapa saja yang telah mengusulkan pemecahannya dan bagaimana inovasi pelayanan public ini telah menyelesaikan masalah tersebut?

Sebelumnya sudah ada program untuk menangani masalah yang tersebut diatas latar belakang melalui program CIP ASIK akan tetapi program tersebut kurang maksimal karena koordinasi antar linsek belum terjalin dengan baik. Selain itu program tersebut masih belum dapat mengatasi masalah lain,hanya masalah ASI eksklusif saja

3. Dalam hal apa inovasi pelayanan public kreatif dan inovatif?

Pelayanan ini melibatkan seluruh elemen kesehatan masyarakat dan catin itu sendiri melalui suatu wadah WA dan facebook serta bermacam jenis pemeriksaan dan persiapan kesehatan yang sangat berguna untuk membentuk calon generasi penerus bangsa yang berkualitas melalui pendidikan dalam lingkaran program Kecubung ini.Pendidikan ini tidak berhenti sampai catin itu menikah akan tetapi catin akan diikuti hingga mempunyai anak berumur 2 tahun agar bayi terpantau dalam mendapatkan asi eksklusif.

Pelaksanaan dan Penerapan

4. Bagaimana strategi pelaksanaan inovasi pelayanan public ini?

Sasaran: Catin,WUS, PUS, Keluarga

Tujuan:

1. Meningkatkan angka harapan hidup bayi, Mengurangi bayi cacat (jumlah),mati,BBLR,komplikasi,

2. Meningkatkan cakupan asi eksklusif, Pendampingan dari pacaran sampai hamil 2 th

Input : Catin, PUS, bumil, keluarga Proses : pemeriksaan kesehatan catin (Hb, TD, goldar)

Output : 50

Outcome :

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Alamat facebook                 : Puskesmas Krembung

 Grup                                     : Kecubung

Grup WA 1                            : Ketua Forum Peduli Kecamatan Krembung

Anggota Forum Peduli Puskesmas

Kepala KUA

Ketua PKK

Bidan Koordinator

Dokter PKM Krembung

Grup WA 2                          : KUA

GiziPKM

Catin

Bumil

Bidan PKM

 5. Siapa saja pemangku kepentingan yang terlibat dalam pelaksanaan?

Kepala Desa, Karang Taruna, Mudin, KUA, Kepala Puskesmas Krembung, Bidan Puskesmas Krembung, Dokter Puskesmas Krembung, Ahli Gizi Puskesmas Krembung, Keluarga Pasangan Pengantin

6.Sumber daya apa saja yang digunakan untuk inovasi pelayanan public ini dan bagaimana sumber daya itu dimobilisasi?

Media online seperti Whats App, Facebook, Telepon

7.Apa saja keluaran (output) yang paling berhasil?

Naiknya angka N/D tahun 2016

8.Sistem apa yang diterapkan untuk memantau kemajuan dan mengevaluasi inovasi pelayanan public ini?

Indikator program KIA, KB, Gizi, VCT

9.Apa saja kendala utama yang dihadapi dan bagaimana kendala tersebut dapat diatasi?

Komitmen Catin untuk meluangkan waktu dalam program kecubung ini dan kesibukan catin dengan pekerjaannya.

Dampak Sebelum dan Sesudah

10. Apa saja manfaat utama yang dihasilkan inovasi pelayanan public ini?

Meningkatkan kinerja puskesmas di dalam program KIA dan GIZI yang tujuan akhirnya meningtkatkan derajat kesehatan ibu hamil serta menciptakan generasi penerus bangsa yang berkualitas.

11. Apa bedanya sebelum dan sesudah inovasi pelayanan public ini dilaksanakan?

 Angka capaian kinerja program puskesmas menjadi semakin baik dan peningkatan derajat kesehatan ibu dan anak ikut meningkat.

 Keberlanjutan

12. Apa saja pembelajaran yang dapat dipetik?

Keberhasilan dalam program inovasi akan terwujud bila koordinasi lintas sector berjalan dan masing masing pihak yang berkepentingan menjalankan fungsinya masing masing dengan baik dan sesuai kaidah yang sudah ditetapkan.

13. Apakah inovasi pelayanan public ini berkelanjutan dan direplikasi?

Iya,karena sangat membantu kinerja di Puskesmas. Bila program ini berhasil dan memberikan dampak yang sangat signifikan maka kami akan menambah dan memperbaiki program tersebut seperti pembuatan aplikasi kecubung dll.

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 



JUMANJI (JUMantik kecil berAksi Nyamuk Jadi larI)

Analisis Masalah

1. Apa masalah yang dihadapi sebelum dilaksanakannya inovasi pelayanan public ini?

Latar belakang :

Upaya pencegahan dan pemberantasan DBD dititikberatkan pada penggerakkan potensi masyarakat untuk dapat berperan serta dalam pemberantasan sarang nyamuk dengan gerakan 3 M, Pemantauan Angka Bebas Jentik (ABJ) serta pengenalan dini gejala DBD dan penanganannya di rumah tangga. Mulai tahun 2008 pemerintah daerah memberikan honor kepada para jumantik desa yang merupakan ujung tombak keberhasilan program 3 M plus di masyarakat.

Pemberian honor bagi para jumantik diharapkan dapat memotivasi dan meningkatkan kinerja mereka. Semakin intensifnya dilakukan pemeriksaan jentik di rumah diharapkan dapat merangsang kesadaran masyarakat untuk melaksanakan gerakan 3 M secara teratur sehingga memberi dampak positif pada upaya pemutusan mata rantai penularan penyakit DBD. Kegiatan lain dalam upaya pemberantasan DBD adalah pengasapan (fogging) baik fogging fokus maupun fogging swadaya. Meskipun sudah dibentuk kader jumantik dewasa dan fogging akan tetapi ABJ dan CFR masih saja ada. Dan hal tersebut dapat ditunjukkan melalui data berikut, yakni ABJ kader 2015 91,5%, ABJ Kader sebesar petugas tahun 2016 sebesar 85% hal tersebut

menunjukkan masih rendah nya tingkat kesadaran masyarakat terhadap kebersihan lingkungan nya sehingga ABJ yang seharusnya lebih dari 95 masih saja belum tercapai. CFR pada tahun 2015, 1 meninggal dengan jumlah kasus sebesar 16 penderita DBD. CFR pada tahun 2016, 2 meninggal dengan jumlah kasus sebesar 70 penderita DBD. Hal tersebut menunjukkan bahwa kasus DBD masih saja menjadi masalah besar di wilayah Kecamatan Krembung. ABJ desa rejeni tahun 2013 sebesar 77,3%, tahun 2014 sebesar 84,4%,tahun 2015 sebesar 85,3%, tahun 2016 sebesar 82,21%. Data tersebut menunjukkan bahwa di desa Rejeni,masalah DBD masih menjadi masalah utama yang harus diselesaikan.

Melihat kasus diatas maka ditemukan bahwa peningkatan kasus CFR dan morbidity rate perlu mendapatkan perhatian. Maka diperlukan inovasi yang penting untuk mengatasi masalah ini. Sebelum ada sudah ada jumantik kecil yang dapat meningkatkan angka ABJ desa Rejeni akan tetapi masih belum memberikan dampak yang signifikan.Maka kami membentuk program baru dengan nama JUMANJI. Pendekatan Strategis

 

2. Siapa saja yang telah mengusulkan pemecahannya dan bagaimana inovasi pelayanan public ini telah menyelesaikan masalah tersebut?

Sebelum adanya Jumanji ini sudah ada kader jumantik dewasa akan tetapi pada pelaksanaannya banyak mengalami kendala seperti banyak kader yang yang tidak boleh masuk kerumah warga untuk pemeriksaan jentik hingga kader pun jenuh dan tidak melakukan PJB sesuai prosedur bahkan ada yang sampai melakukan falsifikasi data.

3. Dalam hal apa inovasi pelayanan public kreatif dan inovatif?

 Pendaya gunaan siswa SD untuk memantau breeding place nyamuk dan melakukan penyuluhan, pelaksanaan dan penerapan.

4. Bagaimana strategi pelaksanaan inovasi pelayanan public ini

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

  • Siswa yang direkrut kelas 4 dan 5
  • Jumanji yang direkrut sebanyak 15 anak
  • Pelaksanaan tiap minggu pagi jam 9 sampai jam 11

???????Penanggung Jawab Matkalil Amd.Kep

 

 

 

 

 

 

 

 

5. Siapa saja pemangku kepentingan yang terlibat dalam pelaksanaan?

Kepala Puskesmas Krembung, Kepala desa tempat kader Jumanji, Pemegang program, Bidan Desa atau perawat ponkesdes, guru UKS di desa yang memiliki Jumanji

6. Sumber daya apa saja yang digunakan untuk inovasi pelayanan public ini dan bagaimana sumber daya itu dimobilisasi?

Siswa SD, Buku laporan, senter, boneka ubur ubur merah dll

7. Apa saja keluaran (output) yang paling berhasil?

ABJ yang bagus yakni lebih dari sama dengan 95, tidak adanya Case Fatality Rate DBD dan tidak adnya atau rendahnya morbiditas DBD warga desa yang memiliki Jumanji.

8. Sistem apa yang diterapkan untuk memantau kemajuan dan mengevaluasi inovasi pelayanan public ini?

Pelaporan ABJ (Angka Bebas Jentik) Penemuan jumlah kasus demam dengue dan DBD yang ada di Puskesmas Krembung.

9.Apa saja kendala utama yang dihadapi dan bagaimana kendala tersebut dapat diatasi?

Komitmen jumanji untuk menjalankan tugas dan ijin dari orang tua oleh karena itu kami memerlukan surat pernyataan orang tua yang menyatakan bahwa anaknya diperbolehkan untuk menjadi Jumanji. Dampak Sebelum dan Sesudah

10. Apa saja manfaat utama yang dihasilkan inovasi pelayanan public ini?

ABJ yang bagus yakni lebih dari sama dengan 95, tidak adanya Case Fatality Rate DBD dan tidak adnya atau rendahnya morbiditas DBD warga desa yang memiliki Jumanji.

11. Apa bedanya sebelum dan sesudah inovasi pelayanan public ini dilaksanakan?

Kepedulian anak akan lingkungan sekitar menjadi semakin baik dan akhirnya dapat menurunkan angka kejadian DBD di wilayah Kecamatan Krembung. Data DBD 2012- 2016 Keberlanjutan

12. Apa saja pembelajaran yang dapat dipetik?

Melatih kepedulian anak sejak dini agar peduli terhadap pentingnya kebersihan lingkungan keluarga,sekitar dan sekolah bagi kesehatan diri,keluarga dan masyarakat.

13. Apakah inovasi pelayanan public ini berkelanjutan dan direplikasi?

 Iya,bila program Jumanji ini berhasil maka akan diterapkan ke 18 desa yang ada di wilayah Kecamatan Krembung. Bahkan bila di kecamatan Krembung dapat berhasil maka akan diusulkan menjadi program di tingkat yang lebih luas.

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Program Jumanji di desa kedung rawan belum menunjukkan hasil yang maksimal hal ini disebabkan karena kader jumantik kecil belum bisa bekerja secara optimal , kesadaran masyarakat kurang, kebersihan lingkungan yang kurang, gotong royong yang sudah mulai menurun.

Untuk meningkatkan hasil kinerja Jumanji di desa kedung rawan dapat dlakukan dengan : pembinaan dan pengawasan terhadapa kader jumanji oleh kader jumantik dewasa, pemerintah desa dan petugas puskesmas.



Kemenperin Sabet Tiga Penghargaan Inovasi Pelayanan Publik

Kementerian Perindustrian berhasil meraih tiga penghargaan inovasi pelayanan publik dari Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi. Prestasi ini merupakan upaya terobosan dalam rangka peningkatan kualitas dan percepatan pada pelayanan publik yang terukur sesuai standar dan akuntabel.